Kim Jong Woon Hyung, bahagianya bisa
merayakan ulang tahunmu yang ke-27. Hyung, yang aku cintai, aku sungguh
berterimakasih pada Tuhan karena telah mengirimmu tuk disisiku menjagaku, kau
sungguh2 Hyungku, Hyung aku bangga padamu….
Kau selalu mengalah untukku, Hyung aku
sungguh berterimakasih untuk hal yang satu ini, semua orang tau klo aku sekamar
dengan Teuki Hyung, tp mereka tak tahu kalau kau orang dibalik ini semua yg
membuatku sekamar dengan Teuki Hyung.
Hyung, kalian para hyung harusnya berada
dilantai atas, dan kau harusnya sekamar dengan Teuki hyung, aku merengek
memohon padamu tuk dapat sekamar dengan Teuki Hyung, tapi tanpa debat dan
perlawanan kau langsung mengiyakannya Hyung. Kau tidak marah sama sekali, Teuki
Hyunglah yg protes mengapa kau mengalah karena aku, sedangkan kita smua sudah
diatur sedemikian rupa dimana para Hyung dimana para Dongsaeng, tapi apa
jawabanmu Hyung, “Teuki Hyung, biarlah Hae sekamar denganmu dia telah
menganggapmu sama dengan ayah, biar aku yg dibawah lagipula dengan begitu aku
bisa menjaga para dongsaeng yg dibawah, sudah tak perlu dimasalahkan….” Sungguh
aku tidak percaya jawaban itu yg keluar dari mulutmu hyung.
Hwaaa Hyung, kalau di Dorm tak apa tuk
pembagian kamar tapi waktu saat konser KRY, aku komplen, tega kau hyung menyatukan
aku sekamar dengan Sungmin Hyung, kalian semuakan kebetulan couple dan aku
tanpa Hyuk harusnya aku sekamar sendiri, hyung aku memang tidak bisa tidur
sendiri tapi itu bukan alasan kau jadikan aku sekamar dengan Sungmin Hyung, kau
tau aku tersiksa kan, karenanya kau sering melihat kami dikamar. Ah, Hyung tapi
mengapa juga kau tidur bersama kami, aku sudah cukup menderita melihat nuansa
pink milik Sungmin, kenapa harus ditambah dengan sentuhanmu dan dengan santainya
kau memeluk kami berdua laksana seorang RAJA yg memiliki 2 Permaisuri saat kau
tidur bersama kami. Sampai akhirnya aku tahu kau ingin mengakrabkan aku dengan
Sungmin Hyung, menyuruh aku tuk menerima hal2 yg tidak kusukai, belajar tuk
menerima setiap kondisi orang lain, aku tidak pernah menduga kau memikirkan itu
hyung.
Hyung, kau dan Teuki hyung bagai ayah
buatku, aku tahu appa menitipkanku pada Teuki hyung tuk menjagaku dan
membimbingku, namun kau yg lebih sering menceramahi dan menasehati aku tuk
semua hal sampai hal terkecilpun kau perhatikan. Bila kau mulai membuka suara
menceramahi aku, memang ceramahmu tak sepanjang dan secerewet Teuki Hyung, tapi
kau hanya berkata sedikit namun begitu pedas dan tajam hyung, contohnya saat
aku yg memang malas mencuci muka, kau hanya bicara, “nanti kau akan merasakan
sendiri akibat dari kemalasanmu…” atau saat aku menangis dan ternyata begitu
cengeng dari yg lain bahkan Hyuk, “kau ini laki-laki, jangan menangis kau
terlalu sering mengeluarkan air mata..” ucapmu dengan nada tinggi. Hal yg
membuat aku salut padamu hyung, kau tak pernah bertengkar dengan Teuki Hyung,
saat kau dimarahi Teuki Hyung kau pasti mengalah dan hanya tersenyum, padahal
aku bahkan yang lain bila dimarahi Teuki Hyung kami langsung melawannya dan dia
yang mengalah. Ternyata apa yang Kangin katakan padaku tentang ini Benar.
Hyung, kau selalu mengatakan aku adalah
Dongsaeng kesayanganmu, tapi saat ditanya tentang Kyu kau jawab “dia Dongsaeng
kesayanganku di KRY”, Hyung semua orang bingung, bagaimana dengan nasib Wookie?
Kau santai menjawab “Ryeowook dongsaeng kesayanganku karena dia sekamar
denganku. Itu membuat bingung, semua kesayanganmu, lalu saat ada pertanyaan
siapa yg paling menyebalkan di SUJU kau jawab, “SEMUA”… Hyung, bagaimana dengan
status kesayangan itu, ah hyung kau tidak konsisten, aku bingung padamu. Kau
selalu mengatakan segala hal dengan jujur tanpa kau sadari itu bisa membuat
orang yg kau tanggapi terlihat aneh, misalkan saat aku kembali dari China saat
hyuk menanyakan kabarku, dan aku mulai menangis sampai hyuk bingung mengapa aku
menangis sampai kau datang dan berkata tanpa berdosa, “Bukankah kau kemarin
ditelepon sudah menangis, mengapa kau menangis? Begitu Kau tau hyung, kita
selalu dibilang aku anak papi dan kau anak mami, kita couple of children. Hyung
kau tau aku sangat menyayangi appaku begitu jg kau menyayangi ommamu, kau
selalu mengingatkanku tuk tidak larut dalam kesedihan saat mengingat appa, dan
memintaku tuk tidak melupakan appaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar